logo blog
Selamat Datang Di Blog Files Parwito
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi MalesFiles Parwito,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Sholat Sebagai Media Hypnoterapi

Sholat Sebagai Media Hypnoterapi. Bahwa sholat yang khusu' adalah hipnoterapi hati dan fisik. Bila  di lakukan dengan baik, fokus, dam menghayati isi sholatnya dan dilakukan dengan tenang, gelombang otak yang tadinya beta (waspada, risau) akan menjadi rileks (alfa) bahkan theta sehingga kata kata yang terdengar ditelinga bahwa Allah maha besar, Maha penyayang, dan menberi anda jalan yang lurus, akan masuk sebagai belief sistem alam bawah sadar , dan akan benar-benar menjalankan hidup ini dengan lebih optimis.

Bila Ali dapat dicabut pedangnya yang menusuknya ketika sholat, Ali sholat dalam keadaan khusu' sehingga tidak merasakan pedang yang tercabut dari tubuhnya.

Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk solatnya. Namun dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya : "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"
Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat aku berwudhu' zahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?"
Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa, iaitu membasuh semua anggota wudhu' dengan air. 


Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :
1. bertaubat
2. menyesali dosa yang dilakukan
3. tidak tergila-gilakan dunia
4. tidak mencari / mengharap pujian orang (riya')
5. tinggalkan sifat berbangga
6. tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. meninggalkan sifat dengki

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim' dan aku menganggap bahwa solatku kali ini adalah solat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik. 
Setiap bacaan dan doa dalam solat kufahami maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim
Enter your email address to get update from Files Parwito.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2013. [files-parwito] - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger