logo blog
Selamat Datang Di Blog Files Parwito
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi MalesFiles Parwito,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Ibadah Puasa Sebagai Pembentukan Karakter

Puasa semestinya dipahami  sebagai cara Allah  untuk memperbaiki  watak, perilaku,  atau akhlak manusia. Oleh karena itu maka, setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka manusia mendapatkan derajat taqwa. Pada saat idul fitri, seseorang  yang telah menjalankan puasa disebut telah kembali menjadi fitri, yaitu bagaikan bayi yang baru lahir, tidak memiliki dosa lagi.

Dengan demikian,  puasa adalah semacam pelatihan secara menyeluruh, baik dari aspek jasmaninya, pikirannya,  dan juga hatinya dengan maksud  agar  menjadi baik kembali. Secara jasmaniah, tatkala berpuasa,  seseorang  tidak dibolehkan makan dan minum di siang hari serta meninggalkan hal lainnya yang membatalkan puasanya.  Di siang itu, makanan yang halal dan baik saja dilarang dimakan,  apalagi yang haram dan tidak baik. Itulah latihan pengendalian diri dari aspek jasmani.

Sedangkan pelatihan yang terkait dengan pikiran, orang yang sedang berpuasa dianjurkan untuk banyak bertadarrus dan bertadabbur al Qur’an. Dengan melakukan hal itu, maka  wawasannya menjadi luas, mereka akan mengenal tentang sikap yang seharusnya dikembangkan, misalnya harus menjalin kasih sayang dengan sesama, memiliki rasa syukur, memahami  tentang hidup, tidak saja di dunia tetapi juga dia kherat. Selain itu,  dengan tadarrus dan tadabbur  al Qur’an,  seseorang  akan  mengenal tentang hari pembalasan, kepada siapa menyembah dan juga memohon pertolongan,  serta akan memiliki kesadaran sejarah kemanusiaan.

Demikian pula, puasa juga melatih kehidupan hati atau qolb. Hati  seseorang harus sehat, karena itu harus dilatih dengan cara banyak berdzikir, shalat berjama’ah, shalat sunnah, shalat tarweh, witir dan lain-lain. Itu semua adalah sebagai cara untuk menghidupkan dan menyehatkan hati, agar mampu bersyukur, ikhlas dan sabar.  Orang yang  hatinya sehat, maka akan mampu membangun komunikasi antar sesama menjadi menyenangkan. Sebaliknya, jika hatinya sakit dan apalagi mati, maka akan melahirkan sifat dengki, iri hati, atau hasut dan kufur nikmat.

Maka, dengan demikian itu,  puasa akan melahirkan orang yang hatinya sehat, pikirannya jernih,  dan demikian pula jasmaninya menjadi sehat. Orang yang dalam keadaan seperti  itu maka akan merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.  Hidupnya akan dirasakan sebagai nikmat, memiliki harapan masa depan hingga kehidupan di akherat, pikiran dan hatinya akan terbebas dari rasa khawatir dan takut  terhadap siapapun, kecuali kepada Tuhannya. Puasa  yang  demikian itu akan menjadikan pelakunya seolah-olah  berada pada fase awal kehidupannya, yaitu telah terbebas dari beban dosa, hingga disebut kembali fitri, atau bersih kembali dari dosa.
Untuk Lebih Detail Makalah "Ibadah Puasa Sebagai Pembentukan Karakter "ini, Bisa langsung di download

Enter your email address to get update from Files Parwito.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2013. [files-parwito] - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger